Tahun lalu, puluhan pohon palem di Jalan Kartini dibabat habis sampai
akarnya. Pertimbangannya, karena setelah ditanam bertahun-tahun pohon
jenis tersebut tak bisa bikin rimbun.
Setelah pembangunan trotoar selesai, masih ada pekerjaan rumah. Mengganti pohon palem yang telah ditebang dengan jenis lain. Tentunya yang bisa bikin rimbun dan adem ketika siang hari.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi leading sector pada penilaian Adipura. Dana Rp 160 juta digelontorkan untuk menambah tanaman di beberapa jalan protokol. Yakni, Jalan Kartini, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Diponegoro.
Penghijauan di jalan tersebut diprioritaskan karena menjadi titik penilaian Adipura. Kasi Kerusakan Lingkungan dan Hutan, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kabupaten Rembang Taufik Darmawan mengungkapkan, ada 13 jenis tanaman yang ditanam di titik tersebut.
Jumlah terbanyak untuk tanaman jenis bakung yang totalnya 5.000 batang. Dari 13 jenis itu, total ada 8.734 tanaman. Selain itu, pihaknya juga menambahkan 150 pot yang disebar di titik-titik tersebut.
Taufik mengakui butuh waktu bertahun-tahun agar tanaman tersebut bisa rimbun. Sedangkan dalam konteks penilaian Adipura, penanaman tanaman tersebut untuk mengejar estetika.
”Kalau kita mengejar peneduh masih lama. Butuh waktu tahunan untuk kembali teduh. Sementara ini, untuk penilaian kedua kita kejar estetika. Karena pada penilaian pertama, tim menganggap penghijauan masih kurang,” jelasnya.
Meskipun belum ada sebulan ditanam, Taufik mengakui ada tanaman yang rusak karena ulah orang tak bertanggung jawab. Kewenangan perawatan tetap ada di pihaknya, karena status asetnya milik DLH.
Di samping itu, dia berharap kesadaran masyarakat agar turut serta menjaga tanaman tersebut. ”Beberapa kali dicabut tanamannya, kesenggol kendaraan juga. Kami harapkan ada partisipasi dari pemilik toko ikut serta menjaga,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/02/28/53327/13-jenis-tanaman-tak-bisa-rimbun-saat-penilaian-adipura-ini-alasannya
Setelah pembangunan trotoar selesai, masih ada pekerjaan rumah. Mengganti pohon palem yang telah ditebang dengan jenis lain. Tentunya yang bisa bikin rimbun dan adem ketika siang hari.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menjadi leading sector pada penilaian Adipura. Dana Rp 160 juta digelontorkan untuk menambah tanaman di beberapa jalan protokol. Yakni, Jalan Kartini, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Diponegoro.
Penghijauan di jalan tersebut diprioritaskan karena menjadi titik penilaian Adipura. Kasi Kerusakan Lingkungan dan Hutan, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Kabupaten Rembang Taufik Darmawan mengungkapkan, ada 13 jenis tanaman yang ditanam di titik tersebut.
Jumlah terbanyak untuk tanaman jenis bakung yang totalnya 5.000 batang. Dari 13 jenis itu, total ada 8.734 tanaman. Selain itu, pihaknya juga menambahkan 150 pot yang disebar di titik-titik tersebut.
Taufik mengakui butuh waktu bertahun-tahun agar tanaman tersebut bisa rimbun. Sedangkan dalam konteks penilaian Adipura, penanaman tanaman tersebut untuk mengejar estetika.
”Kalau kita mengejar peneduh masih lama. Butuh waktu tahunan untuk kembali teduh. Sementara ini, untuk penilaian kedua kita kejar estetika. Karena pada penilaian pertama, tim menganggap penghijauan masih kurang,” jelasnya.
Meskipun belum ada sebulan ditanam, Taufik mengakui ada tanaman yang rusak karena ulah orang tak bertanggung jawab. Kewenangan perawatan tetap ada di pihaknya, karena status asetnya milik DLH.
Di samping itu, dia berharap kesadaran masyarakat agar turut serta menjaga tanaman tersebut. ”Beberapa kali dicabut tanamannya, kesenggol kendaraan juga. Kami harapkan ada partisipasi dari pemilik toko ikut serta menjaga,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/02/28/53327/13-jenis-tanaman-tak-bisa-rimbun-saat-penilaian-adipura-ini-alasannya