SULANG – Intensitas hujan yang tinggi belakangan
ini, tak hanya menyebabkan banjir. Belakangan, air hujan juga
menyebabkan tampungan pengolahan air limbah di TPA Kerep, Sulang, meluap
hingga mengalir di tengah perkampungan. Warga was-was luapan air limbah
tersebut mencemari sumur milik mereka.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kemarin telah turun ke lokasi. Kepala
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang, Suharso menyebutkan, air lindi
atau air rembesan dari tumpukan sampah memang cukup besar, lantaran
intensitas hujan yang tinggi. Kondisi tersebut diakuinya menyebabkan air
yang mengalir keruh.”Air memang tumpah sampai di tengah masyarakat. Secara prinsip air campuran tadi akan disemprotkan kembali di sampah. Setelah netral dapat menjadi gas methane,” ungkapnya kemarin.
Menurutnya, gas methane bermanfaat bagi warga sekitar. Sebab, menjadi pengganti Elpiji, sehingga dapat digunakan kebutuhan memasak. Untuk itu, ke depan akan dikelola secara baik agar bulan Maret sudah ada penampungan.
”Nanti menggunakan sebuah alat khusus, setelah memunculkan gas methane dapat digunakan kebutuhan rumah tangga,” terangnya.
Dia menyebutkan secara berkelanjutan pihaknya akan melakukan penyemprotan secara terus menerus agar memunculkan gas. Setelah gas terbentuk ke depan dapat digunakan pupuk, sehingga semuanya dapat dimanfaatkan.
“Kami berharap masyarakat tidak perlu resah. Karena penanganan memang tidak dapat dilakukan sehari. Namun butuh proses sampai target yang diinginkan terpenuhi, untuk tetap menjadi pelestarian lingkungan,” katanya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/02/28/53326/air-limbah-tpa-ancam-cemari-sumur-ini-kata-dinas-lingkungan-hidup