PATI- Kondisi lingkungan Pasar Rogowangsan di Jl
Rogowongso selama ini tak pernah bisa lepas dari kesemrawutan. Padahal
pasar tersebut sudah selesai dibangun dengan biaya miliaran rupiah yang
seharusnya bisa memberikan kenyamanan tidak hanya para pedagang, tapi
juga para pengguna jalan.
Akan tetapi, tiap hari pada jam-jam
sibuk kondisi jalan depan pasar tersebut tetap semrawut karena banyaknya
becak motor yang mangkal setelah mengantar dan menunggu pengunjung.
Di
sisi lain, kerusakan trotoar tepi jalan depan pasar saat proses
pembangunan fasilitas umum itu berlangsung sampai sekarang belum juga
ada tanda-tanda akan diperbaiki. Kepala Bidang (Kabid) Pasar Dinas
Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Isrhoni tidak menampik hal
tersebut.
Khusus masalah kerusakan trotoar pihaknya yang akan
memperbaiki, karena hal itu bukan tanggung jawab rekanan pemenang tender
proyek itu. Apalagi, lanjut dia, pasar dalam kota Pati menjadi bagian
dari titik pantau penilaian Adipura.
Biasanya pada bulanbulan
seperti sekarang pembenahan yang berkait dengan fasilitas umum yang
belum maksimal terus dimaksimalkan, karena antara Maret dan April tim
penilai Adipura pasti turun ke lapangan.
Dengan demikian pihaknya
harus menyesuaikan sebab ada tiga pasar umum yang menjadi sasaran titik
pantau saat penilaian tahap dua (P2). ‘’Yakni, Pasar Puri, Rogowangsan,
dan Sleko yang bersebelahan dengan terminal,’’ paparnya.
Segera Menertibkan
Karena
itu, perbaikan fasilitas umum berupa trotoar depan pasar secepatnya
harus dilakukan. Selebihnya berkait masalah masih banyaknya becak motor
yang parkir di pinggir jalan depan pasar dia akan segera berkoordinasi
dengan Satpol PP agar segera menertibkan.
Untuk kendaraan
pengunjung, rata-rata sudah masuk ke lokasi tempat parkir yang
disediakan, yaitu di lantai dua. Dengan demikian, mereka tidak perlu
harus berjalan kaki jika hendak menuju ke lantai tersebut yang ditempati
pedagang daging dan bumbu dapur.
Bagi yang hendak berbelanja
kebutuhan di lantai bawah, pengunjung memilih menitipkan kendaraannya di
pinggir jalan sisi utara yang pengaturannya menjadi wewenang Dishub.
Dengan
demikian kalau pinggir jalan sisi selatan depan pasar seharusnya bebas
dari tempat parkir semua jenis kendaraan, tapi praktiknya justru
dimanfaatkan untuk mangkal becak motor yang menunggu penumpang.
Menjawab
pertanyaan, Isrhoni menambahkan, sampai saat ini juga masih terdapat
pedagang yang berjualan di trotoar tapi di luar kewenangan wilayah
pasar.
Untuk penertibannya sekalian akan dikoordinasikan dengan
Satpol PP, karena jika hal itu dilakukan para petugas pasar pasti
terjadi benturan. Terkait dengan penataan fasilitas pasar tahun ini, dia
mendapat dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 3 miliar lebih.
‘’Hal
itu sudah kami alokasikan untuk menata bagian depan lingkungan Pasar
Juwana, penyelesaian bagian belakang Pasar Tayu, dan penuntasan
penambahan fasilitas kios ataupun los Pasar Ya’ik Soponyono,’’tandasnya.
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/36130/Pasar-Rogowangsan-Masih-Semrawut