Cari Blog Ini

Rabu, 28 Februari 2018

Pasar Rogowangsan Masih Semrawut

PATI- Kondisi lingkungan Pasar Rogowangsan di Jl Rogowongso selama ini tak pernah bisa lepas dari kesemrawutan. Padahal pasar tersebut sudah selesai dibangun dengan biaya miliaran rupiah yang seharusnya bisa memberikan kenyamanan tidak hanya para pedagang, tapi juga para pengguna jalan.
Akan tetapi, tiap hari pada jam-jam sibuk kondisi jalan depan pasar tersebut tetap semrawut karena banyaknya becak motor yang mangkal setelah mengantar dan menunggu pengunjung.
Di sisi lain, kerusakan trotoar tepi jalan depan pasar saat proses pembangunan fasilitas umum itu berlangsung sampai sekarang belum juga ada tanda-tanda akan diperbaiki. Kepala Bidang (Kabid) Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Isrhoni tidak menampik hal tersebut.
Khusus masalah kerusakan trotoar pihaknya yang akan memperbaiki, karena hal itu bukan tanggung jawab rekanan pemenang tender proyek itu. Apalagi, lanjut dia, pasar dalam kota Pati menjadi bagian dari titik pantau penilaian Adipura.
Biasanya pada bulanbulan seperti sekarang pembenahan yang berkait dengan fasilitas umum yang belum maksimal terus dimaksimalkan, karena antara Maret dan April tim penilai Adipura pasti turun ke lapangan.
Dengan demikian pihaknya harus menyesuaikan sebab ada tiga pasar umum yang menjadi sasaran titik pantau saat penilaian tahap dua (P2). ‘’Yakni, Pasar Puri, Rogowangsan, dan Sleko yang bersebelahan dengan terminal,’’ paparnya.
Segera Menertibkan
Karena itu, perbaikan fasilitas umum berupa trotoar depan pasar secepatnya harus dilakukan. Selebihnya berkait masalah masih banyaknya becak motor yang parkir di pinggir jalan depan pasar dia akan segera berkoordinasi dengan Satpol PP agar segera menertibkan.
Untuk kendaraan pengunjung, rata-rata sudah masuk ke lokasi tempat parkir yang disediakan, yaitu di lantai dua. Dengan demikian, mereka tidak perlu harus berjalan kaki jika hendak menuju ke lantai tersebut yang ditempati pedagang daging dan bumbu dapur.
Bagi yang hendak berbelanja kebutuhan di lantai bawah, pengunjung memilih menitipkan kendaraannya di pinggir jalan sisi utara yang pengaturannya menjadi wewenang Dishub.
Dengan demikian kalau pinggir jalan sisi selatan depan pasar seharusnya bebas dari tempat parkir semua jenis kendaraan, tapi praktiknya justru dimanfaatkan untuk mangkal becak motor yang menunggu penumpang.
Menjawab pertanyaan, Isrhoni menambahkan, sampai saat ini juga masih terdapat pedagang yang berjualan di trotoar tapi di luar kewenangan wilayah pasar.
Untuk penertibannya sekalian akan dikoordinasikan dengan Satpol PP, karena jika hal itu dilakukan para petugas pasar pasti terjadi benturan. Terkait dengan penataan fasilitas pasar tahun ini, dia mendapat dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 3 miliar lebih.
‘’Hal itu sudah kami alokasikan untuk menata bagian depan lingkungan Pasar Juwana, penyelesaian bagian belakang Pasar Tayu, dan penuntasan penambahan fasilitas kios ataupun los Pasar Ya’ik Soponyono,’’tandasnya. 

Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/36130/Pasar-Rogowangsan-Masih-Semrawut