PATI- Untuk mengatasi permasalahan tidak
berfungsinya bak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) TPA model
Sanitary Landfill di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, semua pipa
yang yang terpasang akan ditambah. Yakni, dengan menyambung dengan
dimasukkan ke dalam air limbah dari penimbunan sampah tersebut.
Hal
itu untuk menghindari jika sewaktu-waktu air limbah pada tiap bak
terjadi penambahan maka tidak semua air limbah yang belum berproses
dalam bak pengolahan secara maksimal langsung masuk ke bak lainnya.
Sebab, penambahan volume air dalam bak pengolah itu tidak hanya semata-mata berasal dari pembusukan timbunan sampah semata.
Akan
tetapi, kata penanggung jawab TPA Sukiman dari Bidang Kebersihan dan
Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), tingginya curah
hujan juga sangat berpengaruh. Hal tersebut justru menjadi salah satu
faktor penyebab yang tak bisa dihindari.
Maksudnya, jika curah
hujan di kawasan lokasi TPA cukup tinggi maka air hujan yang masuk ke
bak IPAL menjadi bertambah, sehingga permukaan air dalam bak tersebut
ikut naik. Akibatnya, pengendapan yang tengah berlangsung belum maksimal
menjadi terganggu karena adanya tekanan volume air hujan.
Dengan
demikian, secara teknis jika naiknya tekanan air sampai melebih batas
saluran pipa pelimpah yang terpasang, maka seluruh bak pengolahan
kemasukan air limbah tersebut.
‘’Karena itu, penambahan pipa
saluran yang masuk ke dalam air di tiap-tiap bak pengolah harus
dipasang,’’ujarnya. Menyangkut berapa panjang pipa yang harus masuk pada
kedalaman air limbah tiap bak, lanjut dia, tentu harus menyesuaikan
kedalaman tiap bak pengolah.
Jika kedalaman tiap bak adalah empat
meter, maka masuknya sambungan saluran pipa tersebut maksimal dua meter.
Hal itu untuk menghindari agar bagian ujung pipa jangan sampai
menyentuh endapan di dasar bak.
Sumber Berita : http://www.suaramerdeka.com/smcetak/detail/36131/Saluran-Pipa-Pelimpah-di-Bak-IPAL-TPA-Ditambah