Semula pencoblosan di Waru berjalan lancar. Kemudian ada satu warga
yang protes karena tak diperbolehkan mencoblos dan tak bisa menunjukkan
undangan pencoblosan.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) sempat memberi penjelasan ke warga
tersebut. Namun warga tetap tak bisa menerima penjelasan itu dan menuduh
PPS berpihak ke salah satu calon.
Warga itu lalu membawa massa dan menyerbu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kapolsek Rembang AKP Haryanto berusaha menenangkan warga. Namun mereka tetap tak bisa dikendalikan. Bahkan, salah satu diantaranya kedapatan membawa senjata tajam dan berhasil diamankan.
Massa kembali lagi dengan jumlah orang lebih banyak. Polisi lalu membentuk barikade di depan TPS untuk menghalangi massa. Melihat massa semakin beringas, personel dalmas dikerahkan untuk menghalau serangan mereka.
Massa melempari polisi dengan air dan benda-benda lainnya. Bahkan, mereka juga membakar ban di dekat TPS. Mobil water canon dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Protes merupakan simulai Pilgub 2018. Lebih dari 500 personel gabungan dari Polri, TNI dan linmas dilibatkan dalam simulasi yang digelar di Jalan Kartini kemarin. Semua perlengkapan personel mulai dari senjata api, senjata penembak gas air mata hingga anjing pelacak diperlihatkan.
Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kodim 0720/Rembang untuk membuat skenario pengamanan Pilgub Jateng 2018.
Semua wilayah di Rembang dianggap mempunyai tingkat kerawanan yang sama. Sehingga, pasukan yang dikerahkan juga maksimal. ”Kami over estimate. Semua kami anggap rawan. Harapan kami bukan tambah mencekam, tapi memperkuat keamanan,” jelasnya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/03/01/53590/beringas-massa-serbu-tps-waru-polisi-terpaksa-tembakkan-gas-air-mata
Warga itu lalu membawa massa dan menyerbu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kapolsek Rembang AKP Haryanto berusaha menenangkan warga. Namun mereka tetap tak bisa dikendalikan. Bahkan, salah satu diantaranya kedapatan membawa senjata tajam dan berhasil diamankan.
Massa kembali lagi dengan jumlah orang lebih banyak. Polisi lalu membentuk barikade di depan TPS untuk menghalangi massa. Melihat massa semakin beringas, personel dalmas dikerahkan untuk menghalau serangan mereka.
Massa melempari polisi dengan air dan benda-benda lainnya. Bahkan, mereka juga membakar ban di dekat TPS. Mobil water canon dikerahkan untuk memadamkan api tersebut. Polisi juga menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Protes merupakan simulai Pilgub 2018. Lebih dari 500 personel gabungan dari Polri, TNI dan linmas dilibatkan dalam simulasi yang digelar di Jalan Kartini kemarin. Semua perlengkapan personel mulai dari senjata api, senjata penembak gas air mata hingga anjing pelacak diperlihatkan.
Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso menjelaskan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kodim 0720/Rembang untuk membuat skenario pengamanan Pilgub Jateng 2018.
Semua wilayah di Rembang dianggap mempunyai tingkat kerawanan yang sama. Sehingga, pasukan yang dikerahkan juga maksimal. ”Kami over estimate. Semua kami anggap rawan. Harapan kami bukan tambah mencekam, tapi memperkuat keamanan,” jelasnya.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/03/01/53590/beringas-massa-serbu-tps-waru-polisi-terpaksa-tembakkan-gas-air-mata