Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) di Blora juga harus bersikap
netral dan tidak terlibat politik praktis. Jika tengarai ada oknum yang
bermain politik harus ditindak tegas. Hal ini disampaikan Bupati Blora
Djoko Nugroho dalam acara focus group discussion (FGD) untuk Pilgub
Jateng 2018 dengan tema Cipta Kondisi Pilkada Damai dan Tolak Faham
Radikalisme di Mr Green kemarin.
Dia meminta Kapolres Blora tidak sungkan menindak tegas oknum ASN
yang bermain dan terlibat politik praktis. ”Saya minta ASN Blora netral
dan tidak terlibat politik praktis. Jika terbukti ada, silakan kapolres
menindak tegas dan jangan sungkan-sungkan,” tegasnya.
Dia menegaskan, mayoritas warga Blora adalah muslim. Untuk itu harus dapat mengayomi yang minoritas. “Jangan ada yang memainkan isu sara. Kita semua bersaudara. Mari sama- menghindari isu SARA ini,” ucapnya.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat, untuk sama-sama menyukseskan Pilkada Jateng 2018 yang adem ayem. Beda pilihan boleh dan itu wajar. Sebab, hidup di negera demokrasi. “Silakan beda pilihan, namun yang penting jaga situasi keamanan demi daerah dan negara kita,” tegasnya.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan, persoalan kebhinnekaan saat ini menjadi tantangan tersendiri. Hal itu muncul dari kemungkinan adanya dorongan isu SARA dan politik identitas. Keberhasilan Polri dalam membongkar kasus The Family MCA (Muslim Cyber Army), sindikat penyebar isu provokatif menunjukan keseriusan Polri dalam upaya memberantas praktik tindakan provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Satu per satu sindikat penyebar isu hoax, SARA dan provokatif berhasil dibongkar kepolisian,” terangnya.
Kapolres berharap, pilkada nanti dapat berjalan aman tanpa konflik. Kalau beda pendapat itu wajar. “Kita harus menghargai juga menghormati perbedaan itu,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, kapolres Blora beserta jajaran kapolsek, Bupati Blora Djoko Nugroho, Ketua KPUD Blora Arifin, Panwaslu, Dandim 0721/Blora, Kajari Blora, perwakilan partai politik dan para tokoh FKUB Blora.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/03/01/53515/bupati-tindak-tegas-asn-main-politik
Dia menegaskan, mayoritas warga Blora adalah muslim. Untuk itu harus dapat mengayomi yang minoritas. “Jangan ada yang memainkan isu sara. Kita semua bersaudara. Mari sama- menghindari isu SARA ini,” ucapnya.
Bupati juga berpesan kepada masyarakat, untuk sama-sama menyukseskan Pilkada Jateng 2018 yang adem ayem. Beda pilihan boleh dan itu wajar. Sebab, hidup di negera demokrasi. “Silakan beda pilihan, namun yang penting jaga situasi keamanan demi daerah dan negara kita,” tegasnya.
Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan, persoalan kebhinnekaan saat ini menjadi tantangan tersendiri. Hal itu muncul dari kemungkinan adanya dorongan isu SARA dan politik identitas. Keberhasilan Polri dalam membongkar kasus The Family MCA (Muslim Cyber Army), sindikat penyebar isu provokatif menunjukan keseriusan Polri dalam upaya memberantas praktik tindakan provokatif yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Satu per satu sindikat penyebar isu hoax, SARA dan provokatif berhasil dibongkar kepolisian,” terangnya.
Kapolres berharap, pilkada nanti dapat berjalan aman tanpa konflik. Kalau beda pendapat itu wajar. “Kita harus menghargai juga menghormati perbedaan itu,” jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, kapolres Blora beserta jajaran kapolsek, Bupati Blora Djoko Nugroho, Ketua KPUD Blora Arifin, Panwaslu, Dandim 0721/Blora, Kajari Blora, perwakilan partai politik dan para tokoh FKUB Blora.
Sumber Berita : https://www.jawapos.com/radarkudus/read/2018/03/01/53515/bupati-tindak-tegas-asn-main-politik