KUDUS- Realisasi penerimaan bea masuk (pabean) dan cukai oleh Kantor
Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus hingga
kemarin mencapai Rp 9,8 triliun. Adapun penerimaan pabean tercatat Rp
8,5 miliar.
Kepala Kantor KPPBC Tipe Madya Kudus, Iman Prayitno mengatakan, target
pabean dan cukai meningkat setiap tahunnya. Meski demikian, pihaknya
optimistis, jumlah target yang dipatok pemerintah pusat dapat
terealisasi.
”Kami berusaha merealisasikan target yang dibebankan,” katanya. Tugas
berat harus diselesaikan. Saat ini, target pabean dan cukai baru
mencapai Rp 9,8 triliun atau sekitar 26,11 persen.
Tahun ini, target penerimaan pabean dan cukai pada APBN 2018 sebesar Rp
155,4 triliun, dengan cukai hasil tembakau (CHT) sebagai penopang
terbesar mencapai Rp 148,23 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan 0,5 persen dibanding APBN Perubahan
2017 sebesar Rp 147,49 triliun. ”Dinamika seperti itu sering terjadi,”
jelasnya.
Untuk memenuhi target nasional tersebut, KPPBC Kudus ikut memikul beban
target sekitar 24,24 persen yaitu Rp 37,67 triliun. Jumlah itu terdiri
dari target cukai Rp 37,630 triliun dan pabean (bea masuk) Rp 41,53
miliar.
Surplus
Tahun lalu, institusinya surplus target penerimaan cukai dan pabean.
Hingga akhir 2017, dari total target Rp 34.729 triliun akhirnya dapat
terealisasi Rp 34.734.191.895.237. ”Target terealisasi 100,01 persen,”
jelasnya.
Rinciannya, untuk pemasukan cukai mencapai Rp 34,693 triliun. Adapun
pemasukan dari sektor kepabeanan tercatat Rp 40,66 miliar. Catatan Suara
Merdeka, target setoran cukai tahun ini memang mengalami beberapa kali
revisi.
Awal tahun, institusi tersebut ditarget dapat menyetor ke kas negara
sebesar Rp 36,1 triliun. Hanya saja, pada akhir tahun target direvisi
menjadi Rp 34,8 triliun, dan kemudian Rp 34,729 triliun.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/104404/pabean-dan-cukai-sumbang-rp-98-t