JEPARA- Gelombang tinggi yang terjadi di perairan utara Jepara
membuat otoritas pelayaran Jepara-Karimunjawa menutup jalur
Jepara-Karimunjawa. Sejak 1 Januari 2019 hingga tanggal 5 Januari,
sesuai dengan perkiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG (Badan Metereologi,
Klimatologi dan Geofisika), cuaca dinilai tidak memungkinkan untuk
pelayaran kapal-kapal yang ada.
Kepala UPP Syah Bandar Jepara, Tri Jotho menyebutkan, sesuai dengan
informasi dari BMKG, perairan Jepara akan mengalami ombak dengan
ketinggian antara 1,5 Meter sampai 2,5 Meter. Sementara kecepatan angin
mencapai lebih dari 23 knot. Kondisi ini menurutnya tidak rekomended
bagi pelayaran kapal-kapal yang memiliki balas air kurang dari 2,5
meter. Kapal-kapal yang melayani jalur Jepara-Karimunjawa kebetulan
masuk dalam kategori ini, sehingga tidak diberikan izin untuk berlayar.
“Untuk sementara kami tidak mengeluarkan ijin berlayar untuk jalur
Jepara-Karimunjawa. Sesuai informasi dari BMKG, kondisi ini akan
berlangsung hingga tanggal 5 Januari. Sampai cuaca dipastikan
memungkingkan, baru aka nada lagi pelayaran ke Karimunjawa dan
sebaliknya,” ujar Tri Jotho, Rabu (2/1).
Buruknya cuaca juga membuat sejumlah kapal harus berlabuh mencari
perlindungan. Pulau Panjang yang berada di sebelah Barat Jepara menjadi
salah satu tempat untuk bersandar sejumlah kapal. Tri Jotho menyebutkan
sedikitnya ada 6 kapal berukuran cukup besar berada di kawasan Pulau
Panjang. Satu kapal tangker dan 5 tongkang- Tag Boat, bersandar
dilaporkan berada di kawasan Pulau Panjang sejak 1 Januari lalu.
Sementara itu terhentinya pelayaran Jepara-Karimunjawa membuat
sejumlah wisatawan di Karimunjawa belum bisa kembali ke Jepara daratan.
Mereka masih menunggu dibukanya kembali pelayaran yang bisa mengangkut
mereka. Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jepara, Arwin
Nor Isdianto menyebutkan jumlah wisatawan yg masih tertahan di
Karimunjawa sampai 2 Desember adalah 279 orang. Mereka masih berada di
hotel masing-masing. Kemungkinan mereka baru bisa berlayar pada Jumat
(4/1) jika cuaca sudah membaik.
Di luar itu, koordinasi yang telah dilakukan dengan Disporaparbud
Provinsi Jawa Tengah, diupayakan angkutan udara untuk mereka yang masih
berada di sana. Untuk penerbangan akan di-handle oleh Wings Air dengan extra flight,
berkapasitas 60 orang. Pemkab Jepara sendiri sudah menginstruksikan
kepada Puskesmas Karimunjawa untuk bersiap memberikan pelayanan
kesehatan bagi para wisatawan yang berada di sana.
“Untuk penerbangan yang akan dibuka oleh Wings Air sudah
dikoordinasikan. Namun, untuk biaya penerbangan tetap dibebankan kepada
masing-masing wisatawan. Agak mahal, tapi bisa segera meninggalkan
Karimunjawa,” ujar Arwin Nor Isdiyanto, secara terpisah, Rabu (2/1).
Sumber : http://www.wawasan.co/home/detail/7505/Gelombang-Tinggi-Pelayaran-Jepara-Ditutup-Sementara