KUDUS -Pemkab mengkaji wacana pelibatan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) dalam pendistribusian pupuk bersubsidi. Bupati HM
Tamzil mengatakan, distribusi pupuk bersubsidi kerap menjadi
permasalahan penting saat musim tanam tiba.
Dia mengatakan, persoalan kelangkaan pupuk akibat persoalan
pengiriman tidak boleh terjadi. ”Dulu sering diberitakan pupuk langka.
Padahal setelah dicek digudang stok pupuk masih banyak.
Persoalannya ternyata di distribusi,” katanya, kemarin. Penyaluran
pupuk bersubsidi akan diubah pada masa pemerintahannya. Salah satunya
dengan melibatkan BUMDes sebagai pengecer pupuk. ”BUMDes sudah banyak
terbentuk di desa. Ke depan peran BUMDes akan lebih dioptimalkan, salah
satunya menjadikan mereka sebagai pengecer pupuk,” ujarnya.
Tak hanya pupuk bersubsidi, Pemkab juga tengah mengkaji pelibatan
BUMDes dalam penyaluran elpiji tiga kilogram kepada konsumen. ”Ada
peluang meningkatkan perekonomian masyarakat desa melalui BUMDes. Jadi
ke depan peran mereka harus ditingkatkan untuk halhal strategis,”
katanya.
Keterlibatan BUMDes dalam pendistribusian pupuk bersubsidi dan elpiji
3 kilogram, lanjut Tamzil, akan memudahkan dalam hal pengawasan maupun
pemantauan distribusi pupuk dan elpiji 3 kilogram.
OPD terkait sudah kami minta melakukan penataan ulang distribusi
pupuk bersubsidi, termasuk elpiji 3 kilogram. Jika ada yang bermasalah,
diganti saja. Termasuk jika distributornya yang bermasalah, diganti
saja,” tegasnya.
Perencanaan Bisnis
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, jumlah
BUMDes di Kabupaten Kudus baru terbentuk sebanyak 27 BUMDes. Total desa
di daerah itu sebanyak 123 desa.
Pembentukan BUMDes di desa sudah ada yang dilengkapi dengan peraturan
desa, sedangkan desa lainnya dalam bentuk surat keputusan. Untuk
membentuk BUMDes, harus didahului dengan perencanaan bisnis yang benar.
Sebab BUMDes ke depan bakal menjadi sumber pendapatan desa.
Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan
Konsumen Dinas Perdagangan Imam Prayitno kepada wartawan menyambut
positif dan wacana pelibatan BUMDes tersebut. Menurut dia, pelibatan
BUMDes sangat memungkinkan.
Apalagi kebijakan tersebut diawali dengan kajian. Pemkab juga akan
melaksanakan koordinasi dengan pemerintah provinsi, terkait wacana
BUMDes yang dilibatkdan dalam penyaluran pupuk bersubsidi dan elpiji 3
kg. Ketua Komisi B DPRD Mukhasiron menyambut baik wacana penataan
distribusi pupuk dan elpiji 3 kilogram.
Hanya, Pemkab juga harus andil dalam menyiapkan BUMDes agar mereka
siap untuk terjun ke sektor usaha tersebut. ”Jika rencana ini nanti jadi
direalisasikan, BUMDes tentunya harus mempersiapkan diri. Termasuk
dalam pengelolaan manajamen yang baik,” tandasnya.
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/157662/pemkab-wacanakan-penyaluran-pupuk-lewat-bumdes