Semarang – Perubahan-perubahan dahsyat dan sangat
mendasar pada era disruption berpengaruh di berbagai sektor kehidupan.
Era sebagai dampak kemajuan teknologi tersebut menuntut manusia untuk
berubah atau tergilas.
“Kondisi tersebut mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari dan
merubah perilaku kita di masa yang akan datang. Berbagai
perubahan-perubahan mendasar inilah yang harus kita perhatikan, karena
kalau tidak maka kita akan tergilas,” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi RI, Mohamad Nasir saat memberi sambutan pada Rapat
Kerja Nasipnal Kemenristekdikti RI 2019 di Gedung Profesor Soedarto,
Universitas Diponegoro Semarang, Kamis (3/1).
Dalam Rakernas bertajuk “Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang
Terbuka, Fleksibel, dan Bermutu” itu, Menristekdikti mengatakan beberapa
tahun terakhir semua dibuat terkejut dan terperangah dengan beragam
perubahan yang cepat akibat kemajuan teknologi. Bahkan cakupan
perubahannya luas, mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi,
konstruksi, perhotelan, pendidikan, sosial masyarakat, hingga
pendidikan.
“Contohnya, dulu sistem pembayaran dengan tunai, tapi sekarang menggunakan kartu atau e-money. Mencari hotel, perbankan, konstruksi, hingga transportasi menggunakan sistem online.
Sekarang mengecor rumah dengan teknologi dan ada perusahaan
mengembangkan teknologi yang menyemprotkan cairan material pada
bangunan,” bebernya.
Demikian pula di bidang pendidikan tinggi, yang menurutnya juga
tengah menghadapi serupa. Kalau perguruan tinggi tidak mengikuti
kemajuan Iptek, maka kampus akan menjadi museum. Karenanya para pelaku
pendidikan, termasuk dosen dan mahasiswa harus berkreasi dan berinovasi
di berbagai bidang pengetahuan dan teknologi.
“Dua hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi era disruption adalah
transformasi secara internal dan kolaborasi dengan pihak eksternal,”
pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Sekda Jateng Dr Ir Sri Puryono KS MP
menyampaikan, perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri
4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi
telah menjadi basis dalam kehidupan manusia.
Segala hal menjadi tanpa batas (borderless), dengan
penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas, karena
dipengaruhi perkembangan internet dan teknologi digital yang masif
sebagai tulang punggung pergerakan maupun konektivitas manusia dan
mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia,
termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pendidikan.
“Karenanya, tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara
cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan. Termasuk oleh
Perguruan Tinggi, sebab kemajuan suatu negara sangat tergantung pada
tiga faktor, yakni pendidikan, kualitas institusi dan kesediaan
infrastruktur,” terang gubernur.
Menurutnya, di tangan perguruan tinggilah sumber daya manusia, riset,
dan inovasi dikelola agar mampu meningkatkan daya saing bangsa
Indonesia di tengah persaingan global. Maka perguruan tinggi harus
berbenah dan berubah menyesuaikan diri.
Hal penting lainnya yang juga harus diperhatikan perguruan tinggi
adalah terkait dengan sumber daya manusia. Dosen dan peneliti serta
perekayasa yang responsif, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi
industri 4.0 harus disiapkan. Peremajaan sarana prasarana dan
pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu
dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
“Perguruan tinggi harus mendorong mahasiswanya untuk melakukan
terobosan dalam riset dan peng-embangan yang mendukung Revolusi Industri
4.0. Terus lakukan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk
meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula
berbasis teknologi,” beber Ganjar.
Keterlibatan perguruan tinggi dan mahasiswa dalam memberdayakan dan
mengurai problem-problem masyarakat menjadi bagian penting dalam
pembangunan bangsa. Sehingga ada peran mahasiswa untuk mau saling
membantu, peduli, menghargai dan memecahkan persoalan-persoalan
kemasyarakatan dengan cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan,
serta ilmu yang dikuasai bisa dimanfaatkan untuk membantu program
pembangunan Indonesia.
Sumber : https://jatengprov.go.id/publik/tak-ikuti-kemajuan-iptek-kampus-akan-jadi-museum/