Journalist Visit Program 2019 (JVP) sudah
berakhir dengan rampungnya kunjungan peserta ke Provinsi Papua Barat
pada tanggal 12-14 Juli 2019.
Menarik
mendengar langsung kesan dari peserta JVP tahun ini. Sale, jurnalis
asal Vanuatu mengaku saat berangkat dari negerinya, ia memiliki mental
dan pandangan tersendiri tentang Indonesia. Ia menyimpulkan pemahamannya
lewat berbagai berita yang muncul pada media massa internasional di
negaranya. Sayang, informasi yang diketahuinya tentang Indonesia tidak
berimbang dan cenderung negatif. Semula ia menduga akan menyaksikan
berbagai kerusuhan seperti yang kerap diberitakan. Di sinilah Sale
bercerita bahwa pengalaman mengikuti program JVP telah membuka
pikirannya dan memberikan perspektif positif tentang Indonesia.
Pembangunan
pesat di Indonesia membuat Sale terkesima, saat melihat langsung
kemajemukan dan keramahan masyarakat Indonesia. JVP memberikan
kesempatan baginya untuk lebih merasakan langsung Indonesia, seperti
kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Nampaknya, Sale pun turut jatuh hati pada Indonesia dan masyarakatnya.
Lain
lagi dengan Umaru, peserta dari Uganda. Lucu dan menarik mendengar
kisahnya yang mendapatkan pengalaman baru melalui kegiatan JVP ini. Dia
bercerita tentang nikmatnya mencicipi air kelapa muda untuk pertama
kalinya di Raja Ampat.
Umaru yang berasal dari Uganda negara land lock di
Timur Afrika bercerita bahwa di negerinya tidak ada pohon kelapa,
alih-alih minum dan makan buah kelapa. Selain mendapatkan berbagai
informasi mengenai Indonesia dan mengikuti pelatihan jurnalistik,
jurnalis media cetak ini akhirnya merasakan juga yang namanya air kelapa
muda.
Dorothy, wartawan senior The Island Sun dari Solomon Islands, mengungkap bahwa Indonesia adalah negara besar. Engagement Indonesia
dengan negara-negara pasifik adalah hal yang mutlak dan harus terus
ditumbuhkembangkan. Alasannya tak lain dan tak bukan, adalah karena
Indonesia dekat dengan Pasifik. Ibaratnya Indonesia adalah tetangga bagi
negara dan teritori di kawasan Pasifik, tentu sebagai tetangga kita
harus saling akrab dan saling mendukung.
Ia
berpendapat, “Kami dari profesi jurnalis akan turut menyuarakan hal itu
kepada pemerintah dan publik di masing-masing negara." Dorothy sangat
senang dapat berdiskusi secara langsung bersama Menlu, Menkominfo serta
pihak-pihak terkait mengenai berbagai isu di kawasan Pasifik, termasuk
mengenai Papua. Ini karena isu Papua akan selalu menjadi perhatian di
kawasan Pasifik.
JVP merupakan program tahunan Kementerian
Luar Negeri yang dijalankan oleh Direktorat Informasi dan Media. Program
ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai politik luar
negeri, diplomasi ekonomi, IPTEK dan sosial budaya Indonesia kepada
masyarakat luas di luar negeri melalui publikasi para peserta yang
merupakan jurnalis terpilih dari berbagai kawasan di dunia. JVP 2019
dilakukan selama seminggu di Jakarta, Yogya dan Papua BaratSumber : https://kemlu.go.id/portal/id/read/462/berita/membuka-pikiran-dan-memberi-perspektif-baru-tentang-indonesia