Mengawali sambutannya Wapres
mengingatkan kembali bahwa tujuan DMI secara khusus adalah meningkatkan
ibadah fardhu dan sosial secara baik dengan meningkatkan fasilitas,
organisasi, dan pelayanan masjid secara lebih baik.
“Jadi
urusan kita bukan urusan yang remeh temeh, karena itulah maka kita
harus betul-betul melaksanakan amal ibadah. Kita mempunyai banyak
program untuk melaksanakan tujuan kita dalam meningkatkan ibadah,” ujar
Wapres.
Selain itu, Wapres menegaskan
bahwa tujuan DMI bukan hanya mempercantik masjid, tetapi juga
meningkatkan ibadah fardhu denga cara memperbaiki masjid, sound system,
arsitektur, serta memperbaiki dan meningkatkan mutu layanan, serta
da’inya.
“Kita tahu semua bahwa salah
satu kelemahan masjid itu adalah sound system-nya bergaung karena salah
pasang. Karena itu, kita siapkan 120 mobil operasi dengan 500 teknisi.
Meskipun program ini sudah berjalan 5 tahun, tetapi baru maksimum kita
bisa capai 10 persen. Nanti kita tambah lagi 100 mobil operasi agar bisa
mencapai 50 persen,” jelas Wapres.
Lebih
lanjut Wapres menjelaskan bahwa waktu kita dalam melakukan ibadah
sholat Jumat di masjid digunakan 80 persen untuk mendengar, mulai dari
kita mendengarkan pengumuman, siapa khotibnya, kemudian khotib
berceramah, dan dilanjutkan dengan doa. Sedangkan, ibadah sholatnya
hanya 20 persen.
“Jadi, begitu sound
system-nya salah, maka 80persen waktu kita itu hilang. Karena itulah
maka perlu kita perbaiki,” tegas wapres.
Wapres pun berharap melalui peluncuran buku arsitektur masjid oleh DMI dapat dijadikan pedoman dalam membangun masjid yang baik.
“Banyak
orang bikin masjid beton semua, padahal tidak perlu seperti itu,
bagaimana bikin pintunya dan dimana tempat wudhunya, ini sekarang kita
bikin pedomannya bagaimana masjid itu dibangun menjadi lebih baik,”
terang Wapres.
Wapres juga menegaskan
bahwa DMI akan membantu pelayanan dari awal membangun masjid sampai
akhir memakmurkan masjid. Itulah yang menjadi pedoman DMI untuk
memakmurkan masjid, dan masjid memakmurkan jamaahnya, sehingga masjid
itu dapat berfungsi secara baik.
Sebelumnya,
Ketua Panitia Abdul Manan A. Ghani menyampaikan laporannya bahwa halal
bihalal dan seminar sehari DMI, diharapkan dapat terjalin silaturahim
antar tokoh Islam pasca Pilpres dan Pileg. Selain itu, dapat
terbangun ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathoniyah, dan ukhuwah Insaniyah.
“Indonesia
sebagai negara Islam yang penduduknya terbesar di dunia hendaknya
menjadi imam bukan sebagai partisan, terutama di dalam mengawal
perdamaian sehingga dapat menjadi contoh dalam perdamaian dunia,
khususnya dunia Islam,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum
MUI K.H. Maruf Amin juga menyampaikan bahwa pentingnya Ukhuwah
Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, dan Ukhuwah Insaniyah karena Islam
merupakan agama rahmatan lil ‘alamin.
Tampak
hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Sementara, Wapres hadir didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad
Oemar, dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan
Otonomi Daerah, Syahrul Udjud.Sumber : http://www.wapresri.go.id/tugas-dmi-tingkatkan-fasilitas-dan-pelayanan-masjid/