SEMARANG – Upaya meningkatkan layanan
terus dilakukan pengelola Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng. Setelah
menerapkan pembayaran nontunai melalui QRIS, kini layanan bus
antaraglomerasi itu, menautkan layanan AstraPay pada aplikasi Si Anteng.
Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah Joko Setyawan
mengatakan, penambahan pilihan bayar nontunai itu dilakukan untuk
menggenjot transaksi cashless. Catatannya, dari jumlah
penumpang yang mencapai 5.736.419 orang (Januari-24 November 2022) baru
1,45 persen yang memilih pembayaran tidak kontan.
“Dari total transaksi (penumpang) 5,7 juta orang, jumlah
(yang menggunakan) nontunai baru sekitar 83.557 atau 1,45 persen.
Semakin besar penggunaan nontunai semakin bagus, karena akuntabilitasnya
baik,” papar Joko, saat dihubungi melalui telepon, Senin (28/11/2022).
Ia mengatakan, penggunaan AstraPay sebagai pilihan bayar
nontunai, dikoneksikan dengan aplikasi Sistem Pelayanan Trans Jateng
(SiAnteng). Dengan demikian, calon pelanggan dapat melakukan pembelian
tiket elektronik, tiga hari sebelum keberangkatan.
Selain itu, ada promo uang kembali hingga 100 persen yang diberikan AstraPay, mulai 1 Desember hingga 28 Februari 2023.
Selain lebih mudah, Joko menyebut pembayaran nontunai
lebih andal dan menghindari faktor human error. Ke depan, pilihan
pembayaran nontunai juga akan ditambah dengan penerapan layanan sentuh
kartu elektronik.
Oleh karena itu, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi. Melalui variasi cara bayar cashless, ia berharap slogan Senang Bersama Trans Jateng, dapat tercapai.
“Di semua koridor Trans Jateng, layanan ini sudah dapat diakses, dengan men-download di GooglePlay. Kita harapkan ada shifting dari cara penggunaan kendaraan pribadi dan online, beralih ke Trans Jateng,” pungkas Joko.